SAUMLAKI, FordataNews.com – Kepala Desa Labobar, Daeng Ali Bugis alias DAB, secara resmi dilaporkan ke Polres Kepulauan Tanimbar atas dugaan tindak pidana pemalsuan ijazah Madrasah Tsanawiyah (MTs).
Laporan ini kembali mencuat setelah dugaan serupa sempat dilaporkan pada tahun 2021, namun proses hukumnya disebut ‘diselesaikan’.
Dugaan ini bermula ketika DAB mencalonkan diri dalam proses seleksi Kepala Desa Labobar pada tahun 2021.
Saat itu, ia menggunakan Surat Tanda Tamat Belajar atau Ijazah Madrasah Tsanawiyah sebagai salah satu syarat administrasi pencalonan.
Berdasarkan temuan awal, dua warga, Abu Kasim dan Danu Saha Budin, melaporkan dugaan ini ke Polres Kepulauan Tanimbar pada tahun yang sama.
Namun, kasus tersebut diduga ‘diselesaikan’ tanpa ada proses hukum lebih lanjut.
Kini, Armin Maswatu melalui Kuasa Hukumnya, Ronald Bembuain, S.H., kasus ini diangkat kembali ke ranah hukum.
“Kami melaporkan kembali dugaan tindak pidana pemalsuan dan/atau penggunaan surat palsu, dalam hal ini Ijazah Madrasah Tsanawiyah, yang digunakan oleh Daeng Ali Bugis untuk menjadi Kepala Desa,” ujar Bembuain.
Ia menambahkan bahwa perbuatan DAB dapat dijerat pidana dengan Pasal 263 jo Pasal 264 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP).
Menyikapi hal ini, Bembuain mendesak pihak Kepolisian agar segera memproses hukum terduga pelaku sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku.
Selain itu, Bembuain juga secara resmi meminta Bupati Kepulauan Tanimbar untuk mengambil tindakan administratif.
Baca Juga :
Cemarkan Nama Baik, Wartawan Polisikan Wakil Rakyat di Tanimbar
Cemarkan Nama Baik, Wartawan Polisikan Wakil Rakyat di Tanimbar
“Kami meminta Bapak Bupati agar segera memberhentikan sementara DAB dari jabatannya sebagai Kepala Desa. Selain itu, kami juga mendesak agar dibentuk tim investigasi khusus untuk mengusut tuntas keaslian ijazah yang digunakan sebagai syarat administrasi menjadi Kepala Desa Labobar,” tegasnya. (*)
