banner 728x250

La Hamidi dan Darurat Transportasi Laut Buru Selatan

2 Bulan Tidak Tanda Tangan, Begitu Bursel Darurat Transportasi Laut Barulah Teken Surat Permohonan Ke PT Dharma Indah.

NAMROLE, FordataNews.com – Tiga minggu sudah transportasi laut Ambon-Bursel dan Bursel-Ambon mengalami kendala akibat rusaknya KM Cantika Lestari 5E.

Kapal milik PT Dharma Indah itu, selama ini memang jadi tulang punggung transportasi laut orang Buru Selatan ke Ambon, juga dari Ambon menuju Bursel.

banner 325x300

Padahal pada 3 Juli 2025 silam, DPRD Bursel sudah berinisiatif untuk menemui Jhoni De Queljoe alias Siong, Big Bos PT Dharma Indah di Ambon.

Para wakil rakyat Bursel tersebut yakni Ketua DPRD Ahmad “Madoli” Umasangaji, Ketua Komisi I Johan Karolus Lesnussa, Anggota Komisi I Bernadus Wamese serta Ibrahim Solisa.

DPRD Buru Selatan bertemu langsung dengan Jhony De Queltjoe, Big Bos PT Dharma Indah di Ambon pada 3 Juli 2025.

Kala itu Bos Siong setuju untuk menghadirkan transportasi laut yang layak ke Bursel namun dengan syarat Pemda harus kirim surat permohonan.

Tak tanggung-tanggung, armada terbarunya yang masih ada dalam tahapan finishing di galangan kapal,Bitung ,Sulawesi Utara langsung didaulat menjadi pilihan terbaik.

Kapal baru jenis Roro bernama KM Cantika 7 E ini dijadwalkan bulan Agustus 2025 akan melayari rute Ambon-Bursel. Sayangnya 2 bulan pasca kesepakatan dengan DPRD Bursel, surat Pemda itu tak kunjung tiba.

Belakangan, pada 5 September 2025 barulah Bupati yang bekas “Juragan Parau” ini menerbitkan surat permohonan ke Pihak PT Dharma Indah. Lalu dipublikasi, didramatisir dengan penuh nilai-nilai heroisme seolah Bupati adalah pahlawan.

Tak cuma itu, para pemujanya ramai-ramai memposting pada berbagai plafrom media sosial.

Tak satupun dari loyalis buta itu membahas fakta perjuangan DPRD Bursel, apalagi menyinggung masa penantian 2 bulan hingga surat permohonan ini terbit.

Mereka berupaya menjungkirbalikan fakta dan logika.

DISESALKAN DPRD

Sikap Pemda Bursel yang lambat ini disesalkan oleh Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Bursel, Johan Karolus Lesnussa.

” Fraksi PDI Perjuangan sangat prihatin dengan sikap pemda yang sudah 2 bulan ini menggantung PT Dharma Indah, padahal mereka cuma butuh surat permohonan dari Pemda” Sesalnya.

Dirinya menjelaskan bahwa DPRD dalam gerak senyapnya di Ambon pada Kamis 3 Juli 2025 sudah berhasil melobi Bos Siong agar transportasi ke Bursel bisa dengan kapal yang memadai.

” Bos Siong setuju, beliau sambut baik tapi syaratnya harus ada surat permohonan dari pemda Bursel sebagai dasar pihak perusahan mengoperasikan armadanya” ungkap Joles.

Joles menyebut DPRD sudah cukup maksimal dalam berjuang untuk menghadirkan kapal yang layak ke Bursel, sayangnya tidak didukung oleh Pemda.

Pihaknya kala itu bahkan sampai meminta dukungan dari ketua DPRD Maluku Benhur Watubun di Baileo rakyat Maluku, Karang Panjang,Ambon.

Eks Ketua GMKI Cabang Ambon ini mempertanyakan komitmen Pemda dalam melayani masyarakat.

” Bupati tidak usah retorika dan sibuk pencitraan dan joged-joged, surat permohonan saja untuk kapal yang sudah oke dengan Bos Siong saja dia sengaja menundanya, kasihan rakyat jadi korban” kesalnya.

Selain menghimbau masyarakat untuk lebih sabar menghadapi gaya pengelolaan kekuasaan Bursel sekarang ini yang lebih sibuk dengan pencitraan dan joget-joget, dia juga menilai pemerintahan La Hamidi suka bermain-main dengan nasib rakyat.

” Ini namanya rezim minta main kan, jadi suka bermain-main dengan semua hal dari aturan kepegawaian hingga nasib rakyat” Ucapnya berkelakar di ruangannya, Senin (3/09/2025).

MERASA TERSAINGI DPRD

Bupati ini memang agak lain, bila pada umumnya para Kepala Daerah bereaksi positif atas sebuah kerjasama dalam pelayanan publik. Dia justru menunda 2 bulan untuk sebuah surat permohonan.

Dari penelusuran media ini, Pemda awalnya tidak melirik pihak PT Dharma Indah sebagai pilihan utama. Bupati lebih intens bangun komunikasi dengan pihak pengelola Feri Garda Maritim.

Saat tak lagi mencapai titik temu dengan Garda Maritim, serta pihak Dharma Indah tak mengganti Kapal Cantika 5E yang rusak selama 3 minggu, barulah dirinya tiba-tiba menerbitkan surat permohonan ditengah kecaman publik.

Kecurigaan lambannya surat itu diteken, bermuara kepada rasa tersaingi oleh DPRD. Sebab pembicaraan awal dan kesepakatan armada terbaru PT Dharma Indah itu justru dirintis dalam gerak senyap oleh DPRD Bursel di Ambon 3 Juli 2025.

Padahal demi kemaslahatan rakyat Bursel, maka semua pihak baik Eksekutif maupun Legislatif harus menyelaraskan arah dan semangat perjuangan.

Sayangnya tidak begitu, Ada pihak yang tak rela DPRD berhasil dalam berjuang demi mewujudkan transportasi laut yang memadai.

Cemburu yang senyap dan dibungkus diam-diam dalam kesantunan adalah bahaya laten dalam arah baru Buru Selatan. (*)

banner 325x300