MASOHI, FordataNews.com – Pelatihan literasi dan sastra berlangsung selama dua hari Rabu hingga Kamis (16/10/2025) di Masohi, Kabupaten Maluku Tengah.
Pelajar SMA dari berbagai sekolah serta mahasiswa STKIP Gotong Royong dan Universitas Djar Wattiheluw ikut dalam kegiatan ini.
Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga, Sukri mengatakan pelatihan ini merupakan bagian dari rangkaian memperingati HUT Kota Masohi ke-68 pada 03 Nopember 2025.
“Tingkatkan kapasitas literasi serta mendorong produktivitas sastra di kalangan pelajar dan mahasiswa, ” tandas Sukri yang juga Ketua Panitia HUT.
EKO POCERATU
Selain itu beberapa kegiatan strategis lain menjawab tantangan era digital, mendorong transformasi literasi dan sastra antara lain.
Lomba bertutur, pelatihan jurnalistik, lomba mewarnai, menulis ideasi, cerdas cermat, sains kreasi negeri, dan kelas literasi.
Literasi sastra disajikan oleh sastrawan Maluku Eko Saputra Poceratu.
Menurutnya, pelatihan ini penting bagi generasi muda, terutama para pelajar dan mahasiswa.
“Dengan kelas ini, anak-anak muda dapat menyadari pentingnya sastra bagi kehidupan. Hidup adalah puisi yang sesungguhnya dan manusia adalah buku yang tidak pernah habis lembarnya,” ucapnya.
Pelatihan menulis dan membaca puisi ini tidak hanya mengubah cara pandang pelajar tentang puisi tetapi juga menghadirkan ruang berekspresi, berkarya dan berkolaborasi bahkan ikut terlibat dalam industri kreatif di bidang sastra.
NILAI PUISI
Dengan berpuisi pula, pola pikir anak-anak akan lebih baik, sebab nilai-nilai dalam puisi tidak hanya berisikan keindahan melainkan makna hidup yang lahir dari realitas.
“Orang yang berpuisi sudah tentu berpengetahuan luas, bermajinasi hebat, selalu ingin belajar tentang segala hal, dan banyak berefleksi, ” papar Eko.
Lebih lagi, di era teknologi digital, gempuran media sosial, puisi menjadi ruang dialog serta diskusi yang tenang namun kritis untuk tetap berdiri dengan jujur dan teguh.
Baca Juga:
Percepat Iklusi Keuangan Bupati Kalteng Terima Penghargaan: https://fordatanews.com/percepat-inklusi-keuangan-bupati-malteng-terima-penghargaan-dari-arilangga-hartanto/
“Puisi membuat kita tidak terburu-buru mengakhiri kata-kata, melainkan memberi kesempatan untuk berpikir, berefleksi dan memutuskan dengan senang dan tulus, ” pungkasnya. (*)